JAKARTA - PT Toyota-Astra Motor (TAM) berpartisipasi
aktif dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik di lingkungan
internal perusahaan maupun lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ini
merupakan sejalan dengan semangat Toyota Let’s Go Beyond dan Toyota
Berbagi.
Di level internal, peningkatan kualitas sumber daya dilakukan melalui Quality Control Circle (QCC) yang merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk melakukan aktivitas perbaikan berkelanjutan (Kaizen), melalui kemandirian dalam penyelesaian masalah.
Sejak 2013, TAM melaksanakan kegiatan transfer nilai-nilai Kaizen ke dunia pendidikan, dengan adanya Laboratorium Kaizen di SMK Al Muslim Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selama 3 tahun, TAM melakukan soft skill training dan pendampingan bagi guru yang bertugas untuk mengajarkan nilai-nilai Kaizen kepada para siswa.
Melalui Kaizen Goes to School ini, para guru dan siswa dirangsang untuk menjadi lebih sadar terhadap problematika yang ada di sekitarnya. Misalnya saja, masalah keterlambatan mengumpulkan PR, mengurangi jumlah siswa yang remedial, berhemat air, kertas, dan listrik, mengurangi limbah plastik, dan program lingkungan lainnya yang secara riil dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh mereka.
Berkaca dari pengalaman program yang
dilakukan bersama SMK Al Muslim Tambun, TAM melakukan ekspansi program
Kaizen Goes to School ini dengan melibatkan 20 SMK lainnya di wilayah
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Perwakilan dari TAM dan ke-20 SMK tersebut
melakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding)
program Kaizen Goes to School yang disaksikan langsung oleh Bupati
Bekasi, Neneng Hasanah Yasin.Di level internal, peningkatan kualitas sumber daya dilakukan melalui Quality Control Circle (QCC) yang merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk melakukan aktivitas perbaikan berkelanjutan (Kaizen), melalui kemandirian dalam penyelesaian masalah.
Sejak 2013, TAM melaksanakan kegiatan transfer nilai-nilai Kaizen ke dunia pendidikan, dengan adanya Laboratorium Kaizen di SMK Al Muslim Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Selama 3 tahun, TAM melakukan soft skill training dan pendampingan bagi guru yang bertugas untuk mengajarkan nilai-nilai Kaizen kepada para siswa.
Melalui Kaizen Goes to School ini, para guru dan siswa dirangsang untuk menjadi lebih sadar terhadap problematika yang ada di sekitarnya. Misalnya saja, masalah keterlambatan mengumpulkan PR, mengurangi jumlah siswa yang remedial, berhemat air, kertas, dan listrik, mengurangi limbah plastik, dan program lingkungan lainnya yang secara riil dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh mereka.
Ke-20 SMK tersebut adalah SMKN 1 Cikarang Pusat, SMKN 1 Cikarang Utara, SMKN 1 Cikarang Barat, SMKN 2 Cikarang Barat, SMKN 1 Cikarang Selatan, SMKN 1 Cibarusah, SMKN 1 Pebayuran, SMK Nurul Qolbi, SMK Azzahiriyah, SMK Al Amin Cikarang Utara, SMK Al Amin Cibarusah, SMK Bina Mitra, SMK Puja Bangsa, SMK Bina Prestasi, SMK Mitra Industri, SMK Bina Talenta, SMK 11 Maret, SMK Laboratorium Global, SMK Tunas Teknologi, serta SMK Yapin 02.
“Aktivitas QCC di internal TAM terbukti telah menjadi salah satu metode yang efektif dalam mengembangkan sumber daya manusia, dalam mempertahankan excellent operation di tengah tuntutan pelanggan yang semakin tinggi dan beragam, dinamika kompetisi yang semakin ketat, dan teknologi yang terus berkembang,” ujar Direktur Toyota-Astra Motor, Darmawan Widjaja dalam keterangan resminya, Jumat (30/9/2016).
Darmawan menyebutkan, tantangan tidak hanya dihadapi oleh internal TAM, karena lingkungan eksternal seperti dunia pendidikan juga dihadapkan pada berbagai problematika dan tantangan seperti tingginya tingkat pengangguran, kompetisi yang semakin ketat, serta kesenjangan antara kualifikasi lulusan sekolah dengan spesifikasi yang dibutuhkan di lapangan.
“Toyota memiliki cara tersendiri dalam berkontribusi untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, dengan membangun kemampuan dan kemandirian menyelesaikan masalah, karena format yang tepat untuk membangun generasi muda ini menjadi kunci penting dalam melakukan perbaikan,” ucapnya.
Dalam program Kaizen Goes to School ini, TAM berkeinginan untuk menjadikan program ini menjadi salah satu muatan lokal bagi sekolah-sekolah menengah kejuruan. Sehingga, mulai tahun ini, TAM bersama-sama dengan SMK Al Muslim Tambun menyusun perangkat pembelajaran, melakukan pelatihan dan pendampingan khusus kepada para guru yang akan bertugas mengajarkan Kaizen kepada para siswa.
“Kami berharap para peserta didik dalam program ini akan memiliki bekal yang cukup berupa soft skill problem solving, di mana manfaatnya diharapkan tidak hanya dirasakan ketika mereka bergabung dengan dunia industri dan usaha, melainkan juga dirasakan manfaatnya oleh sekolah dan masyarakat di sekitarnya,” urainya.
0 komentar:
Posting Komentar